Keluarga inti terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ketiganya memiliki peran masing-masing yang sama pentingnya. Seperti kita tahu, peran ayah yang utama adalah mencari nafkah, namun ini tak berarti ayah bisa mengabaikan peran penting lainnya. Dikutip dari www.psikoterapis.com, “sebuah survei di Amerika menyebut, kini peran ayah dalam keluarga meningkat dan para ayah kini mengambil peranan sangat besar dalam aktivitas rumah tangga maupun dalam proses mendidik anak”. Di Indonesia pun sudah mulai nampak banyak pasangan muda yang berusaha menerapkan sistem parenting dimana seorang ayah berperan aktif didalamnya.
Mengapa peran ayah di dalam pengasuhan sangat penting? Keberadaan ayah secara aktif apat membentuk perkembangan emosi anak, menanamkan nilai-nilai hidup, dan kepercayaan dalam keluarga bahkan dapat menjadi penentu masa depan anak. Hal ini semacam benteng kuat yang dapat melindungi anak dari pengaruh negatif kenakalan remaja seperti geng motor, tawuran, narkoba yang banyak dialami para remaja krisis identitas saat ini.
Seorang ayah yang baik dapat berperan sebagai sahabat dan teman bermain bagi anak. Meluangkan waktu bermain bersama si kecil dapat membuat anak merasa nyaman dan memperkuat ikatan batin. Ayah juga harus berperan sebagai guru tempat anak memperoleh berbagai pengetahuan yang mungkin tidak bisa dijelaskan seorang ibu dengan segudang pekerjaan rumah tangga. Bersama ayah lah, seorang anak seharusnya mendapat ilmu tentang kehidupan serta pendidikan keimanan. Tak kalah penting lagi, seorang ayah wajib menjadi pelindung si kecil. Untuk ini, ayah sebaiknya mengetahui tentang pergaulan anak, apa saja yang sedang mereka sukai dan mereka benci. Terlebih bagi anak laki-laki, sosok seorang ayah bisa mengajarkan tentang cara bertahan saat menghadapi teman-teman yang nakal atau bersikap buruk.
Ayah dan ibu haruslah saling mendukung dan menyamakan visi dalam pola pengasuhan anak. Dengan peran ayah yang terlibat langsung dalam pengasuhan anak, InsyaAllah akan terbentuk generasi muda berkualitas dan membanggakan.