Perlukah Membeli Mainan Selalu Harus Dua?

anak-marahPara Bunda yang memiliki anak kembar atau dua anak dengan usia berdekatan pastinya pernah atau bahkan mungkin sering membelikan dua mainan yang sama untuk anak-anak. Alasannya simpel, agar mereka tidak berebut, begitu mungkin pikir bunda. Tahukah Bunda bahwa ada nilai edukasi saat anak saling berebut mainan? Terdengar janggal? Yuk kita simak bersama penjelasannya.

Saat Bunda membelikan mainan yang sama, sepintas seperti menyelesaikan persoalan namun hanya bersifat sementara, terkadang tetap saja anak-anak berebut dan bertengkar meski telah memiliki mainan yang sama. Dikutip dari http://ayahkita.blogspot.com “Anak kita belum mengenal konsep hak milik, dia juga belum tahu konsep bahwa si pemilik mempunyai hak lebih, selain itu juga menunjukkan anak kita belum tahu konsep meminjam dan meminjamkan, bermain bergantian/menunggu giliran atau bermain bersama-sama”.

Nah, jika Bunda tidak melatih tentang konsep hak milik dan konsep berbagi, maka tak heran jika mereka nantinya akan menjadi anak yang egois dan susah bekerja sama saat harus bersosialisasi di dunia luar. Bagaimana agar tak terjadi seperti itu? Salah satu cara melatihnya dengan membelikan satu buah mainan saja. Katakan bahwa masing-masing anak akan mendapat giliran dibelikan mainan dan saat ini giliran si kakak, jadi mainan ini adalah MILIK kakak. Katakan juga adik boleh meminjam asalkan sabar menunggu. Pujilah juga si kakak bila ia mau meminjamkan mainan tersebut untuk adiknya.

Terdengar mudah memang namun pada prakteknya mungkin saja anak akan menangis dan bertengkar lagi. Tetap sabar ya Bunda. Jika memang awalnya masih sulit bagi anak-anak untuk menerima konsep HAK MILIK, maka Anda dapat menerapkan sistem berbagi sementara misalnya 1 jam mainan untuk kakak dan 1 jam kemudian giliran si adik. Di lain kesempatan Bunda dapat membelikan mainan berbeda agar anak bisa saling bertukar mainan. Terapkan dengan disiplin, konsisten dan teratur, InsyaAllah lama-kelamaan anak-anak akan terbiasa mengerti tentang aturan meminjam-meminjami, sabar mengantri, dan berbagi. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *